1. Health
  2. Angka Kematian Akibat Kanker Menurun, Namun Kasus Pada Perempuan Meningkat
Health

Angka Kematian Akibat Kanker Menurun, Namun Kasus Pada Perempuan Meningkat

Angka Kematian Akibat Kanker Menurun, Namun Kasus Pada Perempuan Meningkat

Ilustrasi pasien kanker. (Special)

Ladiestory.id - Sebuah laporan dari American Cancer Society (ACS) yang diterbitkan pada 16 Januari lalu mengungkapkan bahwa tingkat kematian kanker menurun sebesar 34% dari tahun 1991 hingga 2022 di Amerika Serikat. Hal ini berdasarkan penurunan pada empat jenis kanker yang paling umum, yaitu paru-paru, kolorektal, payudara dan prostat.

Namun, tampaknya masyarakat belum bisa bernapas lega, sebab tingkat kasus kanker baru justru meningkat pada banyak jenis kanker, termasuk di antara perempuan dan orang dewasa muda, sebagaimana yang dilansir dari laman Healthline, Jumat (17/1/2025).

Peningkatan ini terjadi pada perempuan berusia 50 hingga 64 tahun yang mana melampaui pria untuk pertama kalinya. Tingkat kanker pada perempuan yang berusia di bawah 50 tahun sekarang 82% lebih tinggi daripada pada pria.

Pada orang yang berusia di bawah 65 tahun, kanker paru-paru lebih tinggi pada perempuan daripada pria. Hal ini disebabkan oleh perbedaan jumlah perempuan yang mulai merokok dan berhenti merokok.

Selain itu, laporan tersebut juga menyoroti bahwa kematian akibat kanker pankreas terus meningkat baik pada laki-laki maupun perempuan. 

“Kanker pankreas sulit didiagnosis sejak dini, tidak ada tes skrining untuk itu, seperti kanker usus besar,” kata Nilesh Vora, MD, ahli hematologi dan onkologi medis serta direktur medis MemorialCare Todd Cancer Institute di Long Beach Medical Center di Long Beach, CA.

Vora juga mengungkapkan, perawatan untuk kanker pankreas belum mencerminkan kemajuan dalam perawatan yang telah terlihat pada beberapa kanker lain, seperti kanker paru-paru, melanoma, dan kanker usus besar.

Lebih lanjut, Vora mengungkapkan bahwa belum ada penelitian lebih mendalam mengapa perempuan dan orang dewasa muda memiliki risiko kanker yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi para ahli telah mengidentifikasi beberapa kemungkinan penyebabnya.

“Kita telah banyak berbicara tentang kurangnya olahraga dan meningkatnya obesitas. Kita telah banyak berbicara tentang perubahan pola makan,” kata Vora. 

“Saya tidak berpikir ada kesimpulan pasti yang dapat kita tarik, tetapi saya pikir hal-hal itu perlu dieksplorasi,” tutupnya.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel