Ladiestory.id - “Apa yang kamu takutin?” “Ya saya nggak tau, di sini yang psikolog Kak Nana, kan? Kak Nana harusnya lebih tau dong!”
Dialog pembuka yang singkat namun intens ini membuka official trailer Mungkin Kita Perlu Waktu, film terbaru karya sutradara kenamaan Teddy Soeriaatmadja. Diproduksi oleh Kathanika Films, Adhya Pictures, dan Karuna Pictures, film ini menawarkan potret emosional sebuah keluarga yang berjuang bangkit dari luka akibat kehilangan.
Dengan durasi 1 menit 55 detik, trailer ini memperlihatkan dinamika keluarga yang merenggang setelah kepergian Sara (diperankan oleh Naura Hakim), anak sulung dalam keluarga. Kepergian ini meninggalkan luka mendalam bagi sang adik, Ombak (Bima Azriel), yang jatuh dalam depresi. Sang Ayah, Restu (Lukman Sardi), berusaha keras menjaga keutuhan keluarga, sementara sang Ibu, Kasih (Sha Ine Febriyanti), terus diliputi kemarahan dan ketidakberdayaan. Di tengah suasana rumah yang tidak lagi nyaman, Ombak menemukan pelipur lara dalam sosok sahabatnya, Aleiqa (Tissa Biani), dan mendapatkan bantuan profesional dari psikolog Nana (Asri Welas).

Meski berangkat dari peristiwa traumatis, film ini menggali lebih dalam isu yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari: masalah komunikasi dalam keluarga, sesuatu yang sering kali menjadi akar perpecahan yang tak terlihat.
Hubungan antara Restu dan Kasih, misalnya, menggambarkan pasangan yang telah lama menikah, namun komunikasi mereka dipenuhi asumsi dan miskomunikasi. Sementara itu, hubungan antara Ombak dan orang tuanya memperlihatkan bagaimana jarak emosional tetap ada meski secara fisik selalu bersama.
“Mereka tampak baik-baik saja, tetapi tidak hangat, tidak utuh. Ada jurang di antara mereka—bisa jadi karena perbedaan generasi, cara berpikir, dan sudut pandang. Kalau dibiarkan, bisa menjadi luka mendalam dalam keluarga. Film ini justru ingin mengajukan pertanyaan pada orang tua dan anak-anak: keluarga seperti apa yang ingin kalian ciptakan di rumah?” ujar Lukman Sardi.
Sutradara Teddy Soeriaatmadja menambahkan bahwa alur cerita dan karakter dalam film ini merepresentasikan lima tahap berduka atau five stages of grief—denial, anger, bargaining, depression, dan acceptance.
“Setiap karakter ada di fase berbeda. Itu hal yang sangat manusiawi, dan melalui film ini, kami ingin menunjukkan bahwa setiap orang memproses trauma dengan cara yang berbeda,” jelasnya.
Ricky Wijaya, Produser Eksekutif lainnya, turut menyampaikan optimismenya terhadap genre drama keluarga.
“Saat ini, genre ini semakin diminati, bahkan bersaing dengan film horor. Film keluarga punya kekuatan tersendiri karena menyuarakan realita dan nilai-nilai yang dekat dengan penonton. Kami percaya film ini membawa pesan penting yang bisa menginspirasi banyak orang," jelas Ricky Wijaya
Trailer resmi Mungkin Kita Perlu Waktu sudah dapat disaksikan di kanal YouTube Adhya Pictures dan media sosial resmi mitra produksi. Dengan sentuhan khas Teddy Soeriaatmadja—hangat, jujur, dan menyentuh—film ini dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 15 Mei 2025.